TEMAN TEMAN HONORER INDONESIA SEPERJUANGAN !
PERJUANGAN KITA BELUM BERAKHIR
MARI KITA BERSATU BERJUANG BERSAMA
SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN
SAMPAI SEMUA HONORER INDONESIA BAIK NON K, K2 DAN K1 DIANGKAT MENJADI PNS
DEMO NASIONAL HONORER KEMARIN MEMBUKTIKAN BAHWA HONORER INDONESIA BISA BERSATU MENGGETARKAN IBUKOTA NEGARA
DEMO NASIONAL HONORER KEMARIN MEMBUKTIKAN BAHWA HONORER INDONESIA MASIH ADA DINEGERI INI
HONORER INDONESIA BERSATU BERJUANG BERSAMA
JAKARTA -- Sepuluh tenaga honorer K2 diminta mewakili untuk menemui
Menpan-RB Azwar Abubakar Seskab Dipo Alam dan sejumlah jajaran
Kementerian Sekretariat Negara di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat,
Rabu, (26/2).
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan memberikan tuntutan para pengunjukrasa agar menjadi fokus dan perhatian pemerintah pusat.
"Tuntutannya tadi, kami minta pemerintah segera selesaikan K1 dan K2.
Harus tahun 2014 ini," ujar Ketua Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI)
Muklis Setiabudi di Jakarta Pusat, Rabu, (26/2).
Tuntutan
kedua, kata dia, pemerintah diminta membuat nonkategori dan sebuah
regulasi baru, agar database honorer didata kembali. Selain itu,
honorer, lanjutnya, menolak CPNS umum.
"Kami juga minta
pemalsuan dokumen dari tenaga honorer harus ditindas. Tadi Pak Dipo Alam
sudah minta datanya. Kami bilang masih diinvetarisir. Nanti kita
laporkan semuanya," ungkap Muklis
Muklis menyatakan dalam
kesempatan itu, ia dan rekan-rekannya juga menyampaikan pada Menpan-RB
bahwa apabila pemerintah tidak dapat memfasilitasi hal tersebut,
sebaiknya Menteri Azwar mundur dari jabatannya.
"Menpan dan Seskab sudah baca sendiri kami juga tulis meminta Menpan turun dari jabatannya," sambung Muklis.
Menurut Muklis dari pertemuan itu terdapat tiga kesimpulan. Menpan,
kata dia, menyatakan tidak ingin bicara tenaga honorer K1 dulu saat ini.
Difokuskan pada honorer K2.
Untuk mencari solusi K2, kata dia,
Menpan akan memanggil gubernur, walikota, dan bupati seluruh Indonesia
untuk membahasnya. Dalam hal ini, Menpan menjanjikan ada peluang
afirmasi, khusus yang honorer usia kritis.
"Besok akan
dipanggil semua kepala daerah, Menpan mengaku itu niat baiknya. Kita
tunggu saja. Kata Menpan, hasil rapat besok semoga ada solusinya. Ada
peluang affirmatif, tapi beliau mengaku enggak janji," kata Muklis.
Berikutnya, kata Muklis, pemerintah menjanjikan jika ada honorer K2
yang tidak lulus akan dimasukkan dulu sebagai pegawai kontrak (PPK). Itu
kata dia, khusus untuk honorer.
"Kami minta kalau yang sudah
di PPK tidak perlu tes lagi CPNS, bisa langsung nanti. Tes cukup di PPK.
Itu usul kami, tapi Pak Menteri belum menjawabnya. Belum ada solusinya.
Kalau di PPK, ada kuotanya, tapi menteri tidak ingin berjanji. Yang
pasti tidak langsug PNS, tapi PPK dulu,"
Terakhir, kata dia,
dari pertemuan itu dipersilakan agar honorer yang merasa masih
bermasalah dengan administrasinya agar mengadu pada Deputi SDM di
Kemenpan-RB. Termasuk jika ada yang ingin mengadukan pemalsuan dokumen
maupun oknum yang melakukan itu.
"Jadi besok berharap saja
semua kepala daerah datang, jadi mereka bisa memperjuangkan nasib
honorer di daerahnya," kata Muklis. (flo/jpnn)
Tapi Pasi Kota Siboga
PONCAN KETEK PONCAN GADANG DIANTARONYO SI PULO BANGKE SIBOGA NAN KETEK KITO PAGADANG SUPAYO HIDUP INDAK MARASE JANGAN TA KAPAK KAPAK, KINI KAPAK PAMBALAH KAYU JANGAN TA BATAK BATAK, KINI BATAK ALA JADI MALAYU “
Halaman
Jumat, 28 Februari 2014
Korupsi Mikro
Apakah
korupsi yang dilakukan pejabat pejabat kita 100% karena kesalahan
mereka (koruptor. Red) ??? Kalau aku pikir dan mengamati realita
lingkungan sosial di masyarakat, sebenarnya mereka tidak benar-benar
bisa disalahkan!!
Kalau anda mau jujur melihat lingkungan sekitar anda, akan sangat banyak ditemui benih-benih korupsi yang sangat menjamur di masyarakat dan sebenarnya masyarakat juga banyak yang “mendukung” korupsi tetap subur.
Politik uang masih begitu kuat berakar di masyarakat, bukan hanya pada Pilpres saja, tapi juga Pileg, Pilgub, Pilbup bahkan pemilihan camat pun Politik Uang masih menjadi budaya yang hakikatnya sebuah benih Korupsi tingkat mikro.
Masyarakat sering bersuara keras mengecam pelaku pejabat yang korup dengan kata kata kasar, cemooh, hujatan dll tapi entah masyarakat sendiri secara sadar atau tidak telah melakukan budaya korupsi yang sangat lekat, dengan diberi uang beberapa puluh atau ratus ribu sebagai imbalan, untuk mencoblos calon tertentu masih sangat terlihat jelas dimasyarakat dan bahkan telah menjadi rahasia umum.
Bahkan polisi sering dihujat habis habisan oleh kalangan aktivis dan masyarakat jika salah satu jendralnya memiliki rekening ‘gendut’, namun masyarakat sendiri yang selalu ‘mendukung’ polisi untuk tetap melakukan korupsi misalkan saat operasi lalu lintas dan ada pengendara yang ditilang karena tidak membawa SIM, biasanya pengendara yang kena tilang akan memilih memberi “uang damai” dari pada diurus kepengadilan, dengan alasan menghindari proses yang ribet dipengadilan, toh “Uang Damai” yang diberikan kepolisi belum tentu dimasukkan kedalam kas Negara karena tidak ada catatannya dan sangat mungkin mengalir ke kantong pribadi polisi.
Tak hanya dikalangan masyarakat, golongan pelajar pun banyak yang melakukan praktik “pendidikan korupsi” di Sekolah atau kampus, dengan tujuan agar mendapat nilai bagus, masih ada saja siswa sekolah ataupun mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan praktik MENCONTEK.
Jangan sepelekan hal-hal kecil semacam itu yang hakikatnya adalah benih-benih korupsi. Mungkin masyarakat atau pengendara yang melakukan “korupsi mikro” itu berdalih, jumlah uang Suap mereka tak seberapa dan tak merugikan Negara, ya…karena mereka tak punya Kekuasaan, coba kalau mereka diberi kekuasaan mungkin lain lagi ceritanya, yang kecil aja mau, apa lagi dikasih yang besar :P… suatu hal Besar pasti diawali dengan hal kecil. belum lagi dengan murid sekolah dan mahasiswa yang sejak dini telah melakukan praktik “korupsi mikro”, padahal mereka yang akan memimpin negeri ini dan menempati posisi pemimpin. Dan pada dasarnya Filosofi “korupsi mikro” ini sama dengan korupsi kerah putih yaitu menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan.
Kita tak perlu berambisi jadi ketua KPK atau Jendral Polisi untuk memberantas korupsi xD berantaslah korupsi dari diri sendiri, keluarga, teman, lingkungan. Jika lingkungan dan masyarakat telah bersih dari korupsi, maka pemerintahan pun akan bersih dari korupsi, sejatinya kan pejabat pemerintah juga berasal dari masyarakat (sumber air yang bersih akan menghasilkan air yang bersih pula).
Bagaimanapun jika masyarakat tetap bersikap ikut menyuburkan dan memelihara budaya korupsi, jangan pernah salahkan 100% tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara karena sejatinya pejabat juga dilahirkan dari masyarakat dan koruptor tak akan pernah bisa hidup di habitat yang bersih dari korupsi.
[isi ini jangan di Generalisasi, walau bagaimanapun masih ada (entah banyak atau sedikit) masyarakat, polisi, pengendara motor, siswa sekolah dan mahasiswa yang punya sifat jujur]
Kalau anda mau jujur melihat lingkungan sekitar anda, akan sangat banyak ditemui benih-benih korupsi yang sangat menjamur di masyarakat dan sebenarnya masyarakat juga banyak yang “mendukung” korupsi tetap subur.
Politik uang masih begitu kuat berakar di masyarakat, bukan hanya pada Pilpres saja, tapi juga Pileg, Pilgub, Pilbup bahkan pemilihan camat pun Politik Uang masih menjadi budaya yang hakikatnya sebuah benih Korupsi tingkat mikro.
Masyarakat sering bersuara keras mengecam pelaku pejabat yang korup dengan kata kata kasar, cemooh, hujatan dll tapi entah masyarakat sendiri secara sadar atau tidak telah melakukan budaya korupsi yang sangat lekat, dengan diberi uang beberapa puluh atau ratus ribu sebagai imbalan, untuk mencoblos calon tertentu masih sangat terlihat jelas dimasyarakat dan bahkan telah menjadi rahasia umum.
Bahkan polisi sering dihujat habis habisan oleh kalangan aktivis dan masyarakat jika salah satu jendralnya memiliki rekening ‘gendut’, namun masyarakat sendiri yang selalu ‘mendukung’ polisi untuk tetap melakukan korupsi misalkan saat operasi lalu lintas dan ada pengendara yang ditilang karena tidak membawa SIM, biasanya pengendara yang kena tilang akan memilih memberi “uang damai” dari pada diurus kepengadilan, dengan alasan menghindari proses yang ribet dipengadilan, toh “Uang Damai” yang diberikan kepolisi belum tentu dimasukkan kedalam kas Negara karena tidak ada catatannya dan sangat mungkin mengalir ke kantong pribadi polisi.
Tak hanya dikalangan masyarakat, golongan pelajar pun banyak yang melakukan praktik “pendidikan korupsi” di Sekolah atau kampus, dengan tujuan agar mendapat nilai bagus, masih ada saja siswa sekolah ataupun mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan praktik MENCONTEK.
Jangan sepelekan hal-hal kecil semacam itu yang hakikatnya adalah benih-benih korupsi. Mungkin masyarakat atau pengendara yang melakukan “korupsi mikro” itu berdalih, jumlah uang Suap mereka tak seberapa dan tak merugikan Negara, ya…karena mereka tak punya Kekuasaan, coba kalau mereka diberi kekuasaan mungkin lain lagi ceritanya, yang kecil aja mau, apa lagi dikasih yang besar :P… suatu hal Besar pasti diawali dengan hal kecil. belum lagi dengan murid sekolah dan mahasiswa yang sejak dini telah melakukan praktik “korupsi mikro”, padahal mereka yang akan memimpin negeri ini dan menempati posisi pemimpin. Dan pada dasarnya Filosofi “korupsi mikro” ini sama dengan korupsi kerah putih yaitu menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan.
Kita tak perlu berambisi jadi ketua KPK atau Jendral Polisi untuk memberantas korupsi xD berantaslah korupsi dari diri sendiri, keluarga, teman, lingkungan. Jika lingkungan dan masyarakat telah bersih dari korupsi, maka pemerintahan pun akan bersih dari korupsi, sejatinya kan pejabat pemerintah juga berasal dari masyarakat (sumber air yang bersih akan menghasilkan air yang bersih pula).
Bagaimanapun jika masyarakat tetap bersikap ikut menyuburkan dan memelihara budaya korupsi, jangan pernah salahkan 100% tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara karena sejatinya pejabat juga dilahirkan dari masyarakat dan koruptor tak akan pernah bisa hidup di habitat yang bersih dari korupsi.
[isi ini jangan di Generalisasi, walau bagaimanapun masih ada (entah banyak atau sedikit) masyarakat, polisi, pengendara motor, siswa sekolah dan mahasiswa yang punya sifat jujur]
https://www.facebook.com/caleg.depok
Kumandat Caleg Depok
Minggu, 19 Januari 2014
Masih suka menyombongkan diri dan takabur ?
Sahabat
Abdillah bin Mas’ud ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda:
“Seseorang yang di dalam hatinya masih terdapat rasa takabur walau hanya
seberat biji sawi dia tidak akan berhak masuk sorga.” Kemudian ada
seorang lelaki berkata: “Ya Rasulullah, terus bagaimana halnya dengan
seseorang yang suka memakai pakaian bagus dan sepatu bagus?” Jawab
Rasulullah: “Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang bagus, dan cinta kepada
segala kebagusan. Sedang yang dinamakan takabur adalah mengingkari
kebenaran serta sombong terhadap sesama manusia .” HR. Muslim dan Tirmidzi .
Mari belomba-lomba menjadi kekasih ALLAH SWT dengan berlomba-lomba meninggalkan semua yang dibenciNya dan menjalankan semua yang disukaiNya.
Sedikit renungan, semoga bermanfaat .
Mari belomba-lomba menjadi kekasih ALLAH SWT dengan berlomba-lomba meninggalkan semua yang dibenciNya dan menjalankan semua yang disukaiNya.
Sedikit renungan, semoga bermanfaat .
Polling Partai Pemenang Pemilu Anggota DPRD KOta Sibolga 2014-2019
Polling Partai Pemenang Pemilu Anggota DPRD KOta Sibolga 2014-2019 Pilih
Salah Satu Partai di Bawah ini : Siapakah Partai Partai Pemenang
Pemilu Anggota DPRD KOta Sibolga 2014-2019 yang Sesuai Pilihan Anda?
Laman Konfirmasi
Tampilkan tautan untuk menyerahkan tanggapan lain
Publikasikan dan tunjukkan tautan ke hasil formulir ini kepada semua responden
Bolehkan responden mengedit tanggapan setelah diserahkan
Jumat, 17 Januari 2014
Polling Calon Anggota DPRD Kota Sibolga 2014 - 2019 Daerah Pemilihan Sibolga Selatan dan Siboga Sambas
Polling Calon Anggota DPRD Kota Sibolga 2014 - 2019 Daerah Pemilihan Sibolga Selatan dan Siboga Sambas
Pilih Salah Satu Calon Anggota Legislatif di Bawah ini :Siapakah Calon Anggota DPRD Kota Sibolga 2014 - 2019 yang Sesuai Pilihan Anda?
* Wajib
PEMILIHAN UMUM KOTA SIBOLGA 2014
Jangan pernah mengirimkan sandi melalui Google Formulir.
Senin, 18 Februari 2013
PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI
derita kanker hati sepanjang 10 cm!!.
Selama
ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi
hati (Liver Function Index).. Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index
yang normal berarti semua OK..
Kesalahpahaman
macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar-benar
mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada
masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan
kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain
kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu
Chin Chuan.
Tetapi
ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki
pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar
kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Saat
ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering
mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan
pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar,
hampir 80% dari livernya (hati) sudah termakan habis.
Pasien
sangat terperanjat, “Bagaimana mungkin? Tahun lalu baru melakukan medical
check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun
yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?”
Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan karena penulis berdomisili disana, tetapi juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami).
Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan karena penulis berdomisili disana, tetapi juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami).
Pada
umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati
menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati.
Tetapi
pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya
kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.
Dokter
Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam
sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain
sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini
menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat.
Tetapi
tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi
pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita
radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam
hati (liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan
terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.
Selain
itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami
kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya
yang diserang sehingga rusak dan mati.
Karena
kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih
dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi.
Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga
berakibat terjadilah banyak kisah sedih.
Penyebab utama
kerusakan hati adalah :
1.
Tidur
terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2.
Tidak
buang air besar pada pagi hari.
3.
Pola
makan yang terlalu berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan / minyak
goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk
menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng
terbaik sekalipun seperti olive oil....) Masakan yang digoreng harus dimakan
habis saat itu juga, jangan disimpan.
4.
Tidak
makan pagi.
5.
Terlalu
banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba.
6.
Terlalu
banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna,
pemanis buatan.
7.
Mengkonsumsi
masakan mentah atau dimasak ½ matang.
8.
Merokok
atau menjadi perokok pasif.
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari – hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “.
Sebab :
·
Malam
hari pk 21.00 – 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak
berguna/beracun(de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening).
Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau
mendengarkan musik (lebih baik lagi bila sudah tidur) . Bila saat itu seorang
ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci
piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk
kesehatan.
·
Malam
hari pk 23.00 – dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus
berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
·
Dini
hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam
kondisi tidur pulas.
·
Dini
hari 03.00 – 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk
yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu ini. Karena proses
pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu
minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.. Bagi
perokok pembersihan berlangsung dengan tidak sempurna.
·
Pagi
pk 05.00 – 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
·
Pagi
pk 07.00 – 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan
pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk
06.30... Makan pagi sebelum pk 07...30 sangat baik bagi mereka yang ingin
menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah
kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10
daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan
bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak
berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu
bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah
Nyenyak dan Jangan Begadang.
Semoga Bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)